Selasa, 06 April 2010

Corak Kulit sebagai Daya Tarik Kecantikan Luar terhadap Perempuan di Desa Simego

Pengantar

Kecantikan merupakan karakteristik dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang menyediakan pengalaman persepsi kesenangan, makna, atau kepuasan. Kecantikan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "ideal kecantikan" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki banyak fitur dikaitkan dengan keindahan dalam budaya tertentu, untuk kesempurnaan.Pengalaman "keindahan" sering kali melibatkan penafsiran dari beberapa entitas sebagai seimbang dan harmonis dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan tertarik dan kesejahteraan emosional. Karena kecantikan merupakan pengalaman subjektif, sering dikatakan bahwa kecantikan ada di mata yang melihatnya. Dalam pengertian yang paling mendalam, keindahan dapat menimbulkan pengalaman yang menonjol refleksi positif tentang arti keberadaan orang itu sendiri. Sebuah subyek kecantikan adalah segala sesuatu yang beresonansi makna pribadi.
Karakterisasi seseorang sebagai "cantik", baik secara perorangan atau oleh konvensi masyarakat, sering didasarkan pada beberapa kombinasi Inner Beauty (yaitu kecantikan dalam), yang meliputi faktor-faktor psikologis seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan, keserasian, pesona, integritas, kesesuaian dan keanggunan, dan Outer Beauty, (yaitu daya tarik fisik) yang meliputi faktor fisik, seperti kesehatan, awet muda, keseksian, simetri, keidealan, dan corak kulit. Standar kecantikan selalu berkembang, berdasarkan apa yang dianggap budaya berharga. Perkembangan historis menunjukkan berbagai standar yang berbeda untuk kecantikan. Namun, manusia yang relatif muda, dengan kulit halus, tubuh proporsional dengan baik, secara tradisional dianggap sebagai yang paling indah sepanjang sejarah.

Indikator yang kuat kecantikan fisik adalah keidealan. Ahli fisiologi telah menunjukkan bahwa perempuan dengan tubuh jam pasir lebih subur daripada wanita lain karena tingkat lebih tinggi hormon-hormon wanita tertentu, sebuah fakta yang mungkin kondisi bawah sadar laki-laki memilih pasangan. Orang-orang dipengaruhi oleh gambar-gambar yang mereka lihat di media untuk menentukan apa yang atau tidak cantik. Feminis dan dokter berpendapat bahwa model kurus ditampilkan dalam mempromosikan majalah gangguan makan, yang lain berpendapat bahwa keunggulan perempuan kulit putih ditampilkan dalam film dan iklan yang mengarah pada konsep kecantikan eropa sentris .


Corak kulit sebagai daya tarik fisik
Daya tarik fisik adalah persepsi dari ciri-ciri fisik seorang individu manusia sebagai estetis menyenangkan atau indah, dan dapat mencakup berbagai implikasi seperti daya tarik seksual dan fisik. Apa yang dianggap menarik secara fisik tergantung pada tiga faktor: universal persepsi umum bagi semua budaya manusia, budaya dan aspek-aspek sosial dan preferensi subjektif individu.Walaupun diadakan secara universal persepsi tentang keindahan pada kedua jenis kelamin, laki-laki cenderung untuk menempatkan nilai lebih tinggi secara signifikan pada penampilan fisik dalam pasangan daripada yang dilakukan wanita.

Kompleksi atau corak kulit merujuk pada warna yang alamiah, tekstur dan penampakan pada kulit, khususnya pada wajah. Kata kompleksi atau dalam bahasa inggris complexion berasal dari bahasa latin akhir yaitu complexi. yang awalnya disebut secara umum untuk kombinasi hal, dan kemudian dalam istilah fisiologi, untuk keseimbangan sifat.
Corak kulit dianggap indikator karakter seseorang. Karya dari Spanyol berjudul Corbacho, ditulis oleh Alfonso Martínez de Toledo, termasuk sebuah bab berjudul "De las complexiones." Di dalamnya ia menggambarkan kepribadian manusia yang bermacam-macam dilihat dari corak kulit.
Melihat daya tarik fisik pada unsur corak kulit di desa Simego, maka ada suatu kasus yang dapat dijadikan sampel untuk menilai kecantikan. Penilaian kecantikan selalu diungkapkan secara berbeda menurut penuturnya masing masing. Walaupun terlihat subyektif, namun keuniversalan dalam menilai kecantikan tidak dapat dihindari. Pengaruh pengaruh media yang bertolak ukur pada eropa sentris membuat subyektifitas hanya sebagai sampul yang samar saja.
Sebagai kasus adalah dua perempuan kakak beradik di dusun Kubang yang bernama Martini dan Suryati. Martini berumur 19 tahun, sedangkan Suryati berumur 18 tahun. Dua perempuan tersebut populer bagaikan artis di dusun dan desanya. Bagaimana tidak, Martini yang telah menyandang status janda tetap menjadi madu yang manis bagi banyak kumbang. Begitu juga Suryati adiknya. Banyak pemuda yang tertarik pada kedua perempuan ini. Jika dilihat dari segi fisik, maka kedua perempuan tersebut memenuhi standar eropa sentries. Dalam hal ini mereka memenuhi kriteria sebagai perempuan yang bertubuh ideal, simetris wajahnya, berkulit putih dan cerah.



Menurut keterangan beberapa pemuda di desa Simego, Martini dan Suryati merupakan ikon perempuan yang cantik. Prioritas tertinggi dari kecantikan adalah corak kulit itu sendiri. Dibuktikan oleh keterangan dari para pemuda desa jika kriteria wanita cantik adalah yang berkulit putih. Tentu saja pendapat itu tidak sepenuhnya mewakili, tetapi setidaknya dapat didapatkan data dari lapangan bahwa corak kulit menjadi daya tarik utama dalam kecantikan.
Pendapat para pemuda tentang daya tarik fisik terutama corak kulit di desa Simego telah dipengaruhi oleh pandangan eropa sentris. Meskipun masyarakat desa masih terlihat tradisional dan sederhana, namun pengaruh moderenitas sudah terlihat jelas. Pengaruhnya dalam pandangan tentang kecantikan terlihat ketika banyak pemuda yang tertarik pada kedua perempuan tersebut. Bahkan yang menjadi menarik adalah ketika kedua perempuan tersebut menjadi berita yang menarik bagi masyarakat desa Simego

Daftar Pustaka

Walker, Alexander.1836. Beauty: Analysis and classification of beauty in woman. London: Henry G.bohn, York street, convent garden.
White, Charles.1810. An Essay on the causes of variety of complexion and figure in the human species. New York: L . Deare, printer.

Tidak ada komentar: